Kamis, 12 Maret 2015

Manajemen Konflik

Siswa siswi semuanya yang ibu banggakan....
Ketika Anda memiliki sebuah konflik, apa yang Anda lakukan?
Kali ini ibu membahas mengenai apa itu Konflik dan bagaimana melakukaan manajemen konflik dengan berbagai model. Anda dapat menggunakan model-model ini sesuai dengan konflik yang kamu miliki.


Konflik adalah pertentangan antara dua pihak atau lebih yang berakhir dengan perselisihan dan pertikaian. Konflik dapat mengakibatkan perpecahan atau kehancuran.
Johnson menyebutkan ada lima model manajemen konflik (dalam Antonius Atosokhi Gea dkk, 2006), antara lain model ikan hiu (win-lose approach), model burung hantu (win-win approach), model rubah (neither win-win nor lose-lose approach), model kura-kura (lose-lose approach), dan model kancil (lose-win approach).

a.       Model Ikan Hiu (win-lose approach)
Gambar diunduh dari google 

Menyelesaikan konflik dengan memaksa lawan konflik dengan format solusinya sendiri agar tercapai tujuan pribadi atau kelompoknya. Pihak pertama memperjuangkan kepentingannya sendiri dengan mengorbankan pihak lainnya. Contoh, ketua kelas yang mengambil keputusan kelas dalam membuat jadwal piket kelas karena melihat kelas hampir selalu berantakan dan harus membuat jadwal piket harian. Tetapi dalam memutuskannya tidak berdasarkan musyawarah dengan teman-teman di kelas tetapi memutuskan solusinya sendiri dalam menentukan siapa yang piket.

b.      Model burung hantu (win-win approach)
Gambar diunduh dari google

Menyelesaikan konflik dengan memperhatikan tujuan kepentingan kedua belah pihak agar tercapai secara bersama-sama. Contoh, ketika sedang pergi ke mall dengan teman, teman Anda ingin pergi ke toko buku, sedangkan Anda ingin pergi nonton. Akhirnya, cara menyelesaikan konflik ini agar sama-sama senang, Anda dan teman membeli tiket nonton. Sambil menunggu jadwal film mulai, Anda dan teman Anda pergi ke toko buku dahulu.

c.       Model rubah (neither win-win  nor lose-lose approach)
Gambar diunduh dari google

Menyelesaikan konflik secara adaptif dengan jalan tengah. Ada kepentingan kedua belah pihak yang sama-sama ditunaikan, tetapi sebagian kepentingan lainnya di kedua belah pihak dikorbankan tidak dilaksanakan. Contoh, Anda dan teman-teman kelompok Anda sedang ada tugas deadline dari guru membuat laporan PKL dan harus mendiskusikan di hari yang sama dengan rapat ekskul. Anda dan teman-teman Anda yang ikut ekskul yang sama memilih yang mana? Akhirnya Anda dan teman-teman menyelesaikan dengan jalan menemui ketua ekskul untuk ijin tidak hadir dan mengikuti hasil keputusan dalam rapat sebagai konsekuensi tidak mengikuti rapat, dan memilih mengerjakan tugas laporan PKL.

d.      Model kura-kura (lose-lose approach)
Gambar diunduh dari google

Menghadapi konflik dengan menghindar dan bersembunyi di balik fenomena yang terjadi. Ia menjauh dan menghindar dari masalah dan orang-orang yang menyebabkan konflik. Kedua belah pihak sama-sama tidak memperjuangkan kepentingan masing-masing, acuh tak acuh sampai konflik mereda. Contohnya, mungkin karena sekarang sedang rawan begal. Agaknya mungkin cara ini diambil sebagai jalan aman ketika terjadi pembegalan (jangan sampai terjadi yah tapi). Lebih baik memberi barang-barang yang hendak dirampok, kemudian pergi, dan selamat, dibanding menggunakan cara Ikan Hiu tetapi nyawa terancam. Meskipun kejadian ini sangat tidak diinginkan. Tetapi nyawa Anda adalah yang paling utama.

e.       Model kancil (lose-win approach)
Gambar diunduh dari google

Penyelesaian konflik dengan cara adaptasi. Satu pihak sengaja mengalah demi kebaikan semua pihak. Ia merelakan pihak yang lain mencapai tujuan atau kepentingannya. Ia siap berkorban demi orang lain. Contoh, ketika Anda dan teman-teman hendak pergi berlibur ke taman bermain dan sudah merencanakan kapan akan pergi, ternyata teman Anda sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Anda dan teman-teman yang lain rela untuk tidak pergi berlibur dan pergi menjenguk teman  yang sakit dan menghiburnya.

PELAUT TANGGUH
Karya W. S Rendra
(Bayangkanlah W. S. Rendra, ucapkan syukur dan hormat sebagai rasa kagum kepada beliau, masuk ke dalam diri beliau, dan baca lirik di bawah ini bak W. S. Rendra).

Hidup adalah rangkaian masalah
Jika kita melihatnya sebagai masalah
Hidup adalah rangkaian tantangan
Jika kita melihatnya sebagai peluang
Tantangan penting untuk otot pikiran
Tantangan membuat kita bertumbuh
Tantangan membuat kita kreatif
Bersyukurlah jika kita mempunyai tantangan
Karena artinya kita memiliki peluang
Ya, sebuah peluang untuk menang
Pepatah kuno mengatakan.
“Lautan yang tenang,
Tidak menghasilkan pelaut yang tangguh”
Atasilah masalah dengan
tetaplah tersenyum
tetaplah bergandengan tangan
kita hanyalah berbeda, itu saja
Sumber:
Puisi W. S. Rendra
Kegagalan Awal dari Kesuksesan: Perenungan Diri

(andrikabisnis.blogspot.com/29/9) dalam Megaton, Yuri dan Tarmizi (2010)

Referensi:

Megaton, Yuri dan Tarmizi. 2010.  Bahan dasar untuk pelayanan konseling pada satuan pendidikan menengah jilid II. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

1 komentar:

  1. terimakassih ibu neng, semoga bermanfaat buat saya dan yang lain juga.. bu saya punya pertanyaan, kalo nanganin atau ngeladenin orang yang kelas kepala gimana bu?

    BalasHapus